Lampu jalur surya biasanya dirancang dengan mempertimbangkan persyaratan perawatan minimal. Dibandingkan dengan lampu jalan tradisional, lampu jalur surya menggunakan sumber cahaya LED dan memiliki masa pakai lebih lama, biasanya hingga 50,000 jam atau lebih. Artinya, pengguna tidak perlu sering mengganti lampu selama masa pakai beberapa tahun, sehingga mengurangi frekuensi dan biaya perawatan. Selain itu, lampu LED memiliki efisiensi energi yang tinggi dan redaman cahaya yang rendah, yang secara efektif dapat mengurangi konsumsi energi dan biaya pengoperasian dibandingkan sumber cahaya tradisional.
Lampu jalur surya memiliki integrasi sistem yang tinggi. Kebanyakan lampu jalur surya mengintegrasikan komponen seperti sel fotovoltaik, lampu, dan baterai ke dalam struktur keseluruhan, sehingga menyederhanakan proses pemasangan dan pemeliharaan. Desain terintegrasi ini membuat pemeriksaan dan pemecahan masalah lampu jalan menjadi lebih efisien. Tidak seperti lampu jalan tradisional yang memerlukan sambungan jaringan yang rumit, lampu jalur surya biasanya hanya perlu memeriksa baterai dan lampu jika rusak, dan pekerjaan pemeliharaannya relatif sederhana, sehingga menghemat tenaga dan waktu.
Di daerah terpencil, transportasi dan sumber daya manusia seringkali terbatas, dan pekerjaan pemeliharaan mungkin menghadapi banyak tantangan. Rendahnya biaya pemeliharaan lampu jalur surya mengurangi ketergantungan pada teknisi profesional, dan penduduk setempat dapat melakukan pemecahan masalah dan pemeliharaan sederhana, sehingga mengurangi kompleksitas dan biaya pengoperasian jangka panjang. Hal ini sangat penting terutama di daerah terpencil yang kekurangan teknisi profesional, sehingga masyarakat dapat mengelola dan memelihara fasilitas penerangan secara lebih mandiri.