"Lampu surya" umumnya mengacu pada sistem pencahayaan yang ditenagai oleh energi matahari. Lampu ini biasanya menggunakan sel fotovoltaik (sel surya) untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik, yang kemudian disimpan dalam baterai untuk digunakan nanti. Lampu tenaga surya biasanya digunakan untuk penerangan luar ruangan di lingkungan perumahan, komersial, dan industri. Berikut adalah beberapa fitur utama lampu tenaga surya.
- Sel Fotovoltaik: Lampu surya dilengkapi dengan sel fotovoltaik yang menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Sel-sel ini sering diintegrasikan ke dalam panel surya.
- Baterai Isi Ulang: Energi matahari yang dihasilkan disimpan dalam baterai yang dapat diisi ulang, memungkinkan lampu beroperasi selama periode tanpa sinar matahari, seperti di malam hari.
- Lampu LED: Kebanyakan lampu tenaga surya menggunakan bohlam LED (Light Emitting Diode) yang hemat energi. LED dikenal karena daya tahannya, umur panjang, dan konsumsi energi yang rendah.
- Pengoperasian Otomatis: Banyak lampu tenaga surya memiliki sensor internal yang secara otomatis menyalakan lampu saat senja dan mematikannya saat fajar. Fitur ini membantu menghemat energi dan memastikan lampu aktif saat dibutuhkan.
- Ramah Lingkungan: Lampu tenaga surya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan energi terbarukan, mengurangi ketergantungan pada sumber listrik tradisional, dan meminimalkan jejak karbon
- Aplikasi umum lampu tenaga surya meliputi penerangan taman dan lanskap, penerangan jalur, penerangan keamanan, penerangan dekoratif, dan penerangan jalan. Mereka sangat populer di daerah dimana akses terhadap tenaga listrik konvensional terbatas atau mahal.
Efisiensi dan kinerja lampu tenaga surya dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti kualitas panel surya, kapasitas baterai, dan desain sistem pencahayaan secara keseluruhan. Kemajuan teknologi tenaga surya terus meningkatkan efektivitas dan keandalan sistem penerangan tenaga surya.